Apakah anda termasuk orang miskin?
Menurut
Pemerintah Indonesia, Jumlah penduduk miskin per September 2012 sebesar 28,59
juta orang (11,66 persen). Yang dimaksud penduduk miskin di sini adalah
penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan
(GK). Apa itu GK? GK merupakan penjumlahan dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non
Makanan (GKNM). Apa lagi GKM dan GKNM? GKM merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan
yang disetarakan dengan 2100 kilokalori perkapita perhari. Paket komoditi
kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi (padi-padian,
umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan,
buah-buahan, minyak dan lemak, dll). GKNM adalah kebutuhan minimum untuk
perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar
non makanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi
di pedesaan. Nah, sekarang siapa yang dianggap miskin ini? Apakah saya, anda termasuk
penduduk miskin?
Orang yang memiliki pengeluaran untuk konsumsi kurang dari
2100 kilokalori ditambah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan
dan kesehatan. Coba dilihat dari batasan berapa GK pada saat ini. Penting
diketahui GK selalu berubah, sebagai contoh ada tahun 2012 bulan maret Rp
248.707,- sedangkan pada bulan september sebesar Rp 259.520,- meningkat sebesar
4,35 persen.
-
-
Pertanyaan saya, 2100 kilokalori itu beserapa banyak? Apakah
cukup nasi, sayur, dan lauk tempe? Apa ada yang lain? Silakan lihat di
kuesionernya (di
sini) terdapat 52 jenis komoditi di dalamnya. Dari batas 2100 kkal
ini, dirubah dalam rupiah. Sehingga, setiap tahun nilainya berbeda, tergantung
harga komoditi dan inflasi yang terjadi. Apa lagi inflasi itu? Bahas di
tempat lain aja ya. J Nilai GKM pada bulan
september sebesar Rp 190.758,-. Artinya, batasan kemiskinan adalah orang yang
mengkonsumsi makanan sebesar 2100 kkal, seharga Rp 190.758,- setiap bulannya. Mungkin
anda akan berfikir, siapa mereka? Pengamen saja setiap hari makan di warteg,
anggaplah sehari Rp 10.000,-, sebulan menghabiskan Rp 300.000,-. Terus? Siapa
orang yang pantas dianggap miskin? Mungkin saya terlalu naif dengan memikirkan
situasi di Jakarta, saya mencoba memikirkan lebih jauh dalam bingkai Indonesia.
-
-
Saya mencoba lari ke Mamuju, masuk ke perkampungan
penduduk di tengah perkebunan. Mamuju adalah ibukota Provinsi Sulawesi Barat. Ternyata
realitas masyarakat di sana, masih ada yang jauh dari perkiraan saya. Pada saat
saya datang dalam rangka monitoring Program Pendataan Perlindungan Sosial
(PPLS) 2011, masih ada penduduk yang hidup dengan mengandalkan hasil kebun.
Jangankan Rp 10.000,- dalam satu hari, makan umbi dan sayuran yang dikonsumsi dalam
satu hari dari kebun mereka, jika dijual tidak laku Rp 5.000,-. Itu Ibukota
Provinsi, bagaimana dengan wilayah lain yang jauh dari ibukota? Dengan catatan,
garis kemiskinan di Sulawesi Barat sebesar Rp 207.072,-. Wilayah lain yang hanya
bisa dijangkau dengan jalan kaki, tentu saja akan lebih parah dari itu. Dengan
angka konsumsi Rp 190.758,- setiap bulannya masih mungkin. Penduduk yang memiliki
pengeluaran konsumsi di bawah itu? Masih banyak. Tapi apakah masyarakat Jakarta
yang jadi pengamen dan tinggal di kolong jembatan tidak dianggap miskin?
-
-
Tunggu dulu, setiap wilayah memiliki garis kemiskinan
masing-masing. Dalam artian, masing-masing wilayah memiliki batasan yang
berbeda satu wilayah dengan wilayah lain. Misalnya di Jakarta memiliki GK Rp 392.571,-,
artinya penduduk yang dianggap miskin di Jakarta memiliki pengeluaran konsumsi
dasar di bawah Rp 392.571,-, lebih tinggi dbandingkan dengan angka nasional.
Jika di Sulawesi Barat pengeluaran penduduk dalam satu bulan Rp 300.000,-
dianggap tidak miskin, maka di Jakarta penduduk tersebut masih dianggap miskin.
Mngkin masih berlaku bagi tukang ojek yang dicontohkan di awal.
-
-
Perlu dicatat 2100 kkal adalah kemampuan minimum
seseorang untuk hidup (hanya hidup saja). Jadi kalau anda hanya ingin hidup dan
tidak menginginkan makanan apapun, cukuplah mengkonsumsi 2100 kkal. Bagaimana
cara mengukurnya? Ahli nutrisi yang lebih tahu. Sebagai simulasi dapat dilihat di
sini (Estimated Average Requirement
(EAR) for Energy (kcal) of Men (75 years and abobe) in United Kingdom is 2100
kcal per day). Tapi kenapa 2100 kkal yang digunakan? Pendekatan ini
dipandang oleh ahli di PBB sebagai penekatan yang lebih terukur dan memiliki
dasar yang kuat. Ukuran ini menurut Amartya Sen, cukupnya menjalankan fungsi
sebagai manusia hidup. Bagaimana dengan
pendekatan lain? Menurut ahli yang megukur angka kemiskinan, masih terbuka
untuk menyampaikan saran, dengan catatan memiliki dasar yang kuat dan terukur.
-
-
Pertanyaan saya lagi,
apa dampaknya? Apakah dengan semakin sedikit presentase penduduk miskin, upaya pemerintah
dalam pengentasan kemiskinan dapat dikatakan berhasil? Berhasil? Saya berfikir,
jika memang benar hanya 11 pesen penduduk miskin di Indonesia diangkat oleh 89
persen masyarakat lainnya, pastilah Indonesia makmur. Anggaplah yang mau
menyumbang dalam pengentasan kemiskinan adalah 22 persen penduduk Indonesia
dari yang paling kaya, sudah cukup mengentaskan kemiskinan. Jika pemerintah
sudah tidak mampu. Tapi apakah semudah itu? Siapa orang miskin ini? Apakah dengan
konsumsi Rp 500.000,- per bulan sudah dikatakan layak hidup? Sebenarnya masih
banyak hal lain yang sampai akhirnya terbentuk angka kemiskinan.
-
-
Jika melihat komoditi
bukan makanan pemberi sumbangan terbesar untuk Garis Kemiskinan di perkotaan dan
perdesaan agak berbeda. Tercatat di perkotaan adalah perumahan, pendidikan,
bensin, angkutan, dan pakaian jadi anak-anak, sementara di perdesaan adalah
perumahan, pakaian jadi anak-anak, listrik, pakaian jadi perempuan dewasa, dan
bensin. Produk yang sama yaitu bensin, pakaian jadi anak-anak dan perumahan
ternyata menjadi masalah baik perkotaan maupun di perdesaan.
-
-
Saya bukan ahli, oleh karena itu banyak pertanyaan di benak saya. Meskipun
hanya mengenai satu angka statistik ini? 28,59 juta
orang (11,66 persen). Padahal, banyak sekali angka statistik yang dikeluarkan
pemerintah sebagai cermin pencapaian pembangunan nasional. Bagaimana dengan
anda? Jangan-jangan anda tidak mau tahu. J Atau tinggal bilang,
serahkan saja ke ahlinya, ahli ”statistik”.
Bahan
Bacaan:
Istilah
Statistik. Badan Pusat Statstik (BPS). www.bps.go.id
Food Nutriens. Estimated
Average Requirement (EAR) for Energy(kcal) of Men (75 years and abobe) in
United Kingdom is 2100 kcal per day. Akses tanggal 19 april 2013. http://wholefoodcatalog.info/requirement/ear/energy%28kcal%29/men_%2875_years_and_abobe%29/united_kingdom/foods/
Note: boleh copy paste, jangan lupa cantumkan
sumbernya
No comments:
Post a Comment