Search This Blog

Monday, 29 October 2012

Manajemen Strategis : Aksi dan Logika


Strategi mengkomunikasikan tujuan yang diinginkan dan apa yang akan dilakukan, oleh siapa, bagaimana, untuk siapa, dan mengapa hasilnya menjadi berharga. Setidaknya terdapat enam (6) karakteristik strategi yang efektif. Pertama adalah komunikasikan tujuan menarik atau visi kepada orang lain, kedua menggabungkan kekuatan organisasi dengan peluang lingkungan. Selanjutnya adalah memanfaatkankeberhasilan sementarauntuk menjajaki peluang baru. Keempat menghasilkan sumber daya lebih dari yang digunakannya, kelima mengkoordinasikan dan panduan kegiatan. Yang terakhir menanggapi kondisi baru dari waktu ke waktu.

Strategy is about saying “no”. Strategi mendefinisikan dan mengkomunikasikan apa yang tidak dilakukan oleh organisasi. Beberapa pertanyaan muncul untuk membuat organisasi fokus pada tujuannya. Diantaranya adalah apa yang membuat perusahaan “TIDAK” melakukan sesuatu? Siapa yang “TIDAK” melakukan pekerjaan? Dimana perusahaan “TIDAK” memiliki kegiatan? Kapan  “TIDAK” melakukan apa? Siapa yang “TIDAK” ditawarkan hasilnya? Serta kapan “TIDAK” membayar?
Visi merupakan pernyataan memberikan citra menarik dari apa yang diinginkan perusahaan menjadi atau melakukan. Misi adalah pernyataan tentang apa yang akan dilakukan, oleh siapa, bagaimana, untuk siapa, dan mengapa.
Strategi memiliki lima (5) tingkatan network, corporate, business, functionaldan individual.  Kesuksesan dan kegagalan dari organisasi lain itu penting. Rival dari produk,  jasa atau pengalaman dari klien atau pelanggan yang sama. Dijelaskan oleh profit ekonomi
Developing Resources “The Magic of Unique Resources”
Sember daya (resource) merupakan asset yang digunakan untuk menciptakan dan mendukung yang diberikan pada pelanggan atau rekan kerja (klien). Resource terdiri dari tangible dan intangible.
Enam (6) aspek untuk menciptakan sumber daya yang kompetitif (competitive advantage), adalah branding, supporting activities, investment, position, accumulation, dan socialization (Huff, Floyd, Sherman dan Terjesen, 2009:24). Sumber daya kompetitif diciptakan dan dipertahankan dengan cara : kelangkaan (rare) - tidak tersedia secara luas; tidak diperdagangkan (non_tradeable) - tidak tersedia untuk pembelian di pasar terbuka; tidak tergantikan (Non-substitutable) - tidak dapat digantikan dengan sumber daya lain; sulit ditiru (Inimitable) - sulit atau mahal untuk meniru; Tidak sepadan (Non-appropriable) - keuntungan yang dihasilkan oleh sumber daya tidak dapat ditangkap oleh orang lain (misalnya Disney Mouseketeers); fleksibel (flexible) - mudah disesuaikan dengan situasi baru.
Setiap sumberdaya memiliki resikonya sendiri-sendiri. Sumberdaya yang terakumulasi, setidaknya memiliki lima (5) resiko yang mungkin terjadi. Resiko tersebut adalah risiko strategis (strategic risk) merupakan perkiraan ketidakpastian tentang hasil yang terkait pada setiap kegiatan. Kapasitas tidak pasti dalam mengumpulkan sumberdaya (Uncertain capacity to accumulate resources) - misalnya dapatkah kita memperoleh semua jenis modal dan mengaturnya? Ambiguitas Kausal (Causal ambiguity) - sumber daya sosial yang kompleks, apa hubungannya? Over-Komitmen (Over-commitment) - Eksploitasi saham saat ini atas sumber daya dan tetap tidak bisa mengabaikan komitmen untuk sebuah tindakan tertentu, misalnya Ray Kroc (McDonald): "Tidak ada yang surut seperti keberhasilan"; Eksternal atribusi (External attribution) - ketika segala sesuatu berjalan dengan baik, orang cenderung mengaitkannya dengan kemampuan diri kita sendiri, ketika sesuatu tidak berjalan dengan baik, orang cenderung untuk mengaitkannya dengan yang lain.
Pengelolaan akumulasi sumberdaya dan penyebaran strategis terdapat tujuh (7) teknik. Teknik tersebut adalah Hadir sumber daya yang diperlukan; Tentukan keunggulan kompetitif (jika ada); Tentukan kompetensi khas; Menekankan kompetensi khusus untuk memfokuskan investasi; Mencari peluang untuk memanfaatkan sumber daya; Rencana untuk pembaharuan berkelanjutan sumber daya; Melihat keluar untuk kompetensi-menghancurkan perubahan (mengurangi atau memadamkan nilai aset masa lalu atau saham) dan memanfaatkan kompetensi meningkatkan perubahan (meningkatkan nilai saham) .
Sehingga timbul pertanyaan apa sumber daya sebuah perusahaan berwujud dan tidak berwujud, kemampuan, rutinitas, kompetensi khas dan keunggulan kompetitif? Bagaimana dengan pesaing?
Serving Customers “The Importance of Customers”
Tugas manajemen adalah untuk memperoleh, mengatur dan mengalokasikan sumber daya untuk mencapai hasil yang dihargai oleh pelanggan organisasi atau klien. "Bagaimana kita memuaskan pelanggan dan menghasilkan uang dengan kepuasan itu?"
hubungan pelanggan semakin kritis, hal ini dikarenakan kontak pelanggan: ukuran jumlah keterlibatan pengguna dalam perencanaan, pelaksanaan, dan memberikan suatu barang atau jasa serta Modal intelektual: merangkum pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Range of Traditional Kontak dengan Pelanggan, low (Mining, Farming), medium(Public transport, retail outlets, fast food) dan high contact (health center, realestade agent, caregiver).
Bagaimana perusahaan mengumpulkan data untuk mengidentifikasi dan memahami pelanggan? Menganalisis pengalaman pelanggan; Peta pelanggan persepsi pasar; Melacak informasi pasar; Mengantisipasi konsekuensi dari tren demografi; Libatkan pelanggan dalam desain dan pemilihan; Gunakan teknik etnografi.
Seeking Oportunity“Entrepreneurial Mindset”
Entepreneur (menurut strategic and management) melihat dan memahami kebutuhan pelanggan, menemukan dan menggabungkan sumber daya, mengembangkan solusi inovatif, mengambil risiko, melayani masyarakat dan berusaha untuk membuat keuntungan.
Entrepreneurial Leadership Roles; Transformational Leader, Inventor and Manager, Promoter.
Locus of Control(LOC) rasa kontrol bahwa apa yang dimiliki seseorang lebih hidup. Internal LOC: memiliki rasa kendali atas hidup mereka, SAYA MENGENDALIKAN TAKDIR SAYA. lebih menghambat kecenderungan kewirausahaan dan kemampuan untuk mempertahankan drive. Individu dengan aspirasi kewirausahaan yang lebih besar lebih mungkin untuk memiliki LOC internal.
mengelola Inovasi : Produk inovasi: perubahan dalam produk atau jasa yang ditawarkan ke pasar yang ada atau yang baru; Proses inovasi: jangan mengubah korban itu sendiri, tetapi mengubah cara di mana organisasi beroperasi; Kompetensi-menghancurkan inovasi: membuat produk atau jasa yang sudah ada usang.

Competing With Rivals“Analyze Rivals”
Ada empat (4) tipe lingkungan yang kompetitif, lingkungan tersebut adalah monopoli, oligopoly, hyper dan pure. Sedangkan untuk kondisi yang kompetitif terdapat beberapa area, demografi, social budaya, teknologi, ekonomi, sertapolitik/legal. Karakeristik dari hypercompetitionadalah cannibalization serta collaboration.
Lingkungan industry terdiri dari rivals, buyers, suppliers, substitutes, new entrans, serta complement.
Define Business Model
Bisnis model menghadirkan razor and blades model, di mana perusahaan  menjual barang utamanya semurah mungkin dan bisa dijangkau, sedangkan untuk komplemennya dijual lebih mahal untuk menutup profit. Menggunakan value chain analysis dalam mengidentifikasi bahan utama dan aktifitas pembantu yang digunakan dalam organisasi untuk menciptakan value (nilai tambah) pada pelanggan.  Aktifitas tersebut meliputi inbound logistic, operation, outbound logistic, marketing and salesserta after sales service. Support activities meliputi procurement, technological development, HRM (SDM) serta firm infrastructure.

Contoh Kasus:
http://www.infogue.com/viewstory/2012/01/21/taksi_mercy_dan_alphard_bebas_pajak_barang_mewah/?url=http://finance.detik.com/read/2012/01/21/105847/1821689/4/taksi-mercy-dan-alphard-bebas-pajak-barang-mewah


Referensi
Huff, Floyd, Sherman dan Terjesen (2009). Strategic Management (Logic and Action). John Wiley and Sons, Inc.
http://www.bplans.com/


CATATAN INI AMBURADUL KARENA TIDAK SEMPAT DIBACA ULANG...... 

No comments: